PURBALINGGA – Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Yudha Airlangga memimpin Apel Kesiapsiagaan Bencana yang dilanjutkan dengan penanaman 1000 pohon di Bukit Sirau Desa Sirau, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga.
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk upaya mitigasi bencana yaitu segala bentuk upaya yang dilaksanakan untuk mengurangi risiko akibat bencana dengan adanya perubahan iklim yang saat ini fluktuatif terjadi, sekaligus sebagai tindak lanjut telah dilaksanakannya Ekpedisi Sirau yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Menurut Danrem, yang turut hadir bersama Dandim 0702/Purbalingga Letkol Inf Dipo Sabungan Lumban Gaol, Wakil Bupati Purbalingga Sudono, Kepala BPBD Purbalingga Umar Fauzi dan unsur Forkopimda serta tamu undangan lainnya, kegiatan ini sekaligus juga merupakan bukti bentuk perwujudan soliditas baik di dalam tubuh TNI maupun bersama unsur lainnya dimana saat ini tengah beredar isu yang menyebutkan jika soliditas TNI menurun, karena dalam kegiatan ini turut melibatkan 2 matra TNI yang ada di wilayah Kabupaten Purbalingga yaitu Kodim 0702/Purbalingga, Yonif 406/CK, anggota TNI AU Lanud JBS termasuk bersama unsur Kepolisian, Pemda, BPBD, Polhut, Ormas dan masyarakat serta unsur kebencanaan lainnya.
“Korem 071/Wijayakusuma melaksanakan tugas pokok pembinaan matra darat, kami organisasi terstruktur memiliki rantai komando yang jelas berdasarkan UU Nomor 29 Tahun 1954, Panglima Tertinggi Angkatan Perang adalah Presiden RI, Panglima TNI sebagai pengguna kekuatan, Kasad, Kasal, Kasau sebagi pembina kekuatan dan kemudian Pangdam, Danrem, Dandim sampai terbawah yaitu Babinsa memiliki loyalitas tegak lurus sesuai UU sebagai bentuk loyalitas di tubuh TNI, sedangkan dalam kegiatan ini juga merupakan bentuk soliditas TNI bersama unsur lainnya dan masyarakat karena turut melibatkan unsur lainnya di luar TNI dalam upaya mitigasi bencana, ” tegasnya, Rabu, (14/9/2022).
Danrem juga menambahkan jika pihaknya bertanggung jawab terhadap moril anggota di seluruh jajaran Korem 071/Wijayakusuma agar tetap solid dan loyal terhadap pimpinan, termasuk soliditas bersama masyarakat dan unsur lainnya.
“Melalui kegiatan ini merupakan wujud soliditas kita TNI maupun soliditas bersama masyarakat maupun unsur lainnya untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, ” tandasnya.
Usai kegiatan, Danrem beserta rombongan dan tamu undangan lainnya menyempatkan singgah di Kedai Kopi Sigotak milik Muhammad Faiz, penggiat kopi luwak liar yang ada di Desa kramat, Kecamatan Karangmoncol, Kabupaten Purbalingga.
Menurut Muhammad Faiz, kopi luwak liar sigotak merupakan salah satu komoditi unggulan yang dapat ditawarkan dari desanya, karena kopi yang dibuatnya memiliki cita rasa yang berbeda dengan kopi kebanyakan yang ada dari daerah lainnya. Proses pembuatannya pun asli berasal dari tanaman kopi yang tumbuh di hutan yang berada di desanya.
“Rasa kopinya berbeda dari daerah lain kebanyakan karena murni diolah dari alam, yaitu dari tanaman kopi hutan yang bijinya telah dimakan luwak liar sehingga membuat rasa kopi menjadi lebih kental, legit dengan rasa asamnya lebih terasa karena telah terfermentasi alami bercampur dengan buah lain yang ada di hutan Kramat maupun Pegunungan Sirau, ” katanya.
Menanggapi hal ini, Danrem menambahkan jika adanya potensi kopi ini perlu didukung oleh terjaganya kelestarian alam di wilayah tersebut.
“Perlunya menjaga kelestarian alam yang ada, salah satunya melalui penghijauan atau penanaman pohon seperti yang baru saja dilaksanakan dan sekaligus untuk mencegah terjadinya bencana, ” pungkasnya. (SF)